Mite Sisifus: Pergulatan dengan Absurditas

Mite Sisifus: Pergulatan dengan Absurditas
Karya Albert Camus

Terbit 1999 oleh Gramedia Pustaka Utama | Binding: Paperback | ISBN: 9796553295 | Halaman: 180

Diterjemahkan dari "Le mythe de Sisyphe".
Penerjemah: Apsanti Djokosujatno

"Kiri" adalah kebutuhan tak tercegah. Itu kritik filsuf Jean Paul Sartre atas sastrawan Albert Camus. Pada tahun 1952 hampir semua media di Perancis menyoroti perdebatan antara Camus dan Sartre soal komunisme setelah Camus menerbitkan buku L'homme Revolte setahun sebelumnya. Buku ini bisa dikatakan memuat penolakan Camus atas komunisme. Sikap Camus itu oleh Sartre dikecam berada di luar sejarah.

Pada waktu itu, Marxisme seolah jadi spirit zaman. Banyak intelektual yang menggebu menganut paham itu dan lantas berubah jadi partisan. Tapi, Camus memandang tawaran pembebasan Marxisme semacam tawaran penyelamatan semu. Camus seorang agnotis. Ia mengkritik konsep gerakan kiri yang bagi dia tak banyak berbeda dengan ziarah eskatologis kristiani: sama-sama menuntun manusia ke pengharapan apokaliptik.

Terhadap kekuasaan, sikap Camus -yang tak pernah jadi "neutral man"- tidaklah diragukan. Saat Perancis diduduki oleh Jerman, ia menerbitkan sebuah jurnal perlawanan "Combat". Sebagaimana dapat kita baca terjemahan Inggrisnya yang berjudul Night of Truth, Blood of Freedom, Letter to a German Friend, artikel-artikelnya itu pendek-pendek tetapi menggugah. Ia juga mengecam rezim Franco di Spanyol, menolak melakukan perjalanan ke Spanyol, dan keluar dari UNESCO karena badan dunia itu mengakui rezim Franco. Dalam pidato penerimaan Nobel Sastra 1957, ia menegaskan bahwa sastrawan tidak hanya menulis, tetapi "terlibat".

Seluruh aktivitasnya menentang pemerintahan totaliter itu tidak berangkat dari ideologi politik atau iman tertentu, tetapi berdasar suatu sikap moral "nekat" tertentu. Bangunan moral itulah yang dapat kita baca dalam Le Myte de Sysyphe (Mite Sisifus), yang pertama kali terbit pada tahun 1942. Inilah buku kumpulan esai yang mendasari pemikiran L'homme Revolte atau L'Etranger (1954) dan La Peste (1956) - dua novel terbesar yang membuatnya diganjar hadiah Nobel.

Dalam buku ini terbentang argumentasi Camus mengapa dunia ini bagi dia tanpa makna. Bagi Camus, sesuatu yang absurd terjadi ketika pikiran manusia tak terbentung membutuhkan suatu kejelasan sampai ke lubuk hati terdalamnya tapi justru tidak mendapatkannya. Fakta kematian adalah fakta absurditas terbesar. Karena itu, memahami kematian adalah kesia-siaan. Kodrat manusia sesungguhnya mengalami penderitaan absurd. Tapi, Camus tidak melakukan seperti Nietzsche yang "membunuh Tuhan". Sebagai gantinya, ia menyerukan pemberontakan. Bagi Camus, tidak adanya hari esok justru titik tolak kebebasan yang mendalam. Ia meminjam kisah mitologi Yunani, Sisifus, yang menggelindingkan batu ke puncak bukit yang tidak pernah ia capai. Setiap kali ia hendak sampai puncak, batu itu terguling, tapi kemudian ia mengulanginya lagi, demikian seterusnya. Sisifus menyadari itu sebagai kesia-siaan, tetapi dia terus berjuang.

Manusia, menurut Camus, seperti Sisifus: harus pertama-tama mengerti ketidakrasionalan dirinya. Kemudian, ketidakrasionalan itu harus dijadikan titik tolak pemberontakan yang berani. Berani di sini artinya berani berkonfrontasi dan bersikap terhadap kegelapannya sendiri. Pandangan ini dapat dilihat pada sikap tokoh-tokoh novelnya.

Terbitnya terjemahan utuh Le Myte de Sysyphe ini membuat kita dapat mencerna nada dasar pemikirannya yang sesungguhnya optimis, tidak lagi nihilis seperti yang disangkakan banyak esais. Timbulnya penafsiran Camus adalah seorang nihilis dan pesimistis bisa jadi lantaran Camus menganjurkan bunuh diri di beberapa bagian buku ini. Soal ini harus dibaca hati-hati. Sebab, yang ia maksudkan dengan bunuh diri bukanlah bunuh diri karena kekecewaan atau keputusasaan yang baginya merupakan pelarian, melainkan bunuh diri dalam arti prinsip gairah untuk mati yang sejajar dengan gairah untuk hidup

0 balasan:

Posting Komentar

 
Konten blog Fans Berat Buku bersifat personal.
Template Blogger Theme dari BloggerThemes Desain oleh WPThemesCreator