Saat Leo Tolstoy Bicara Rumah Tangga Bahagia

TERJEMAHAN judul yang jelas keliru dari judul yang seharusnya diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi Family Happiness (bukan A Happy Married Life yang kemudian seharusnya diterjemahkan menjadi Kebahagiaan Rumah Tangga dan bukan Rumah Tangga yang Bahagia. Tapi biarlah kekeliruan ini tidak menutupi hal-hal utama yang hendak disampaikan Tolstoy dalam novelia ini.

Dalam Family Happiness-nya Tolstoy bercerita tentang seorang perempuan muda bernama Masha, Marya Alexandrovna, yang berusia 17 tahun. Masha jatuh cinta pada teman baik ayahnya sekaligus walinya, Sergei Mihailovich yang jauh jauh lebih tua darinya. Ini bukan hanya cerita jatuh cintanya Masha, tapi juga jatuh cintanya Sergei Mihailovich pada Masha. Cerita-cerita ini mungkin terjadi kan? Bukankah pria-pria menjelang paruh baya selalu menarik buat perempuan-perempuan muda? Hehehe... Lalu ketika akhirnya mereka menikah, berapa lama kebahagiaan dalam rumah tangga bisa dipertahankan?

Topik yang kurang lebih sebangun dalam novel Anna Karenina dengan bahan "gagasan tentang keluarga" menjadi faktor dominan dan menentu bentuk struktur novel ini. Bagaimana Tolstoy memahami tentang gagasan berkeluarga? Apa yang menjadi kriteria baginya atas keluarga yang "baik" dan keluarga yang "buruk? Hal-hal inilah yang menarik ditarik dari cerita ini.


Jika dibanding dengan Anna Karenina yang lebih banyak mengulas keluarga tidak bahagia, di novelia ini Tolstoy lebih fokus ke keluarga Sergei-Masha ini yang digambarkan di awal pernikahan mereka begitu hidup, bahagia dan lebih tepat lagi harmonis. Meskipun demikian ancaman menuju ketidakbahagiaan selalu ada, apalagi Masha masih begitu muda dan masih banyak belajar dari kehidupan.

Dalam waktu tiga tahun perkawinan, apa yang semula bahagia mulai berubah ketika Masha terbuai dalam kehidupan perkotaan, digunjingkan orang, dan mulai masuk ke dunia dansa-dansi. Untunglah kejadian tidak berlangsung lama dan akhirnya hidup bahagia Masha-Sergei kembali terjadi.

Dari sekian ini tampak yang menjadi indikator bagi Tolstoy untuk mencapai kebahagiaan rumah tangga adalah soal berikut ini:
1. Kesetiaan atau ketidaksetiaan pada pasangan lain
2. Garis nenek moyang, ia bedakan antara yang berasal dari keluarga lengkap dengan yang yatim-piatu, yang hidup dengan yang telah meninggal
3. Penerus, kehadiran anak punya peran penting
4. Pembagian tanggungjawab pada keluarga, hubungan lelaki-perempuan
5. Tempat tinggal, mulai dari tempat yang nyaman seperti St. Petersburg hingga dusun-dusun terpencil di Rusia



Wah, luar biasa bukan cara ia menuliskan ini semua? Tentu tidak mudah misalnya menyelami karakter Masha yang begitu naif memandang keluarga dan mencari cara untuk membahagiakan suaminya. Pada saat membaca cerita inilah aku suka iseng bertanya: darimana datangnya kata-kata ini? Apakah Tolstoy pernah mengalami dan menuliskan sendiri kisah kehidupan keluarganya? Karena rasanya, apa yang ditulisnya ini benar-benar murni, datang dari jiwa si karakter utama - Masha.

Cara ia bertutur begitu mengalir, seperti sesuatu yang otomatis saja. Alami, mengalir, bisa mengaduk-aduk emosi, dan meskipun sedikit terasa menyeret-nyeret, tetap bisa menghadirkan kebijaksanaan bagi yang membacanya. Tolstoy bukan saja menulis jalan pikiran dan hati manusia , tapi meletakkan kepercayaan besar pada keduanya: pada akhirnya kemanusiaan manusia akan menang atas kegelapan hatinya. Betul-betul berkelas.

DETIL BUKU
Rumah Tangga yang Bahagia
karya Leo Tolstoy
Terbit 2008 oleh Pustaka Jaya (Cetakan Pertama, 1976)
Binding: Paperback
ISBN: 9789794193
Tebal: 168 halaman
Diterjemahkan dari edisi bahasa Inggris A Happy Married Life terjemahan Margaret Wettlin oleh Dodong Djiwapradja.
Rating: 3/5

1 balasan:

dzuhril ulum mengatakan...

bisa bagi file pdf,nya saya kesusahan nyari file pdf karya leo tolstoy minta bantuannya terima kasih

Posting Komentar

 
Konten blog Fans Berat Buku bersifat personal.
Template Blogger Theme dari BloggerThemes Desain oleh WPThemesCreator