Membaca Kuntowijoyo Bersajak

Isyarat
Karya Kuntowijoyo

Terbit 1976 oleh Pustaka Jaya | Binding: Paperback | Halaman: 84

Isyarat adalah kumpulan 72 sajak yang ditulis Kuntowijoyo selama ia bermukim di Amerika, yang sebahagian besar belum pernah dimuat dalam majalah. Dalam sajak-sajaknya ini, terasa benar ia banyak mempersoalkan hidup dan kehadiran manusia dari segi filosofis, bahkan jika melukiskan keadaan kotapun ia berusaha mencari dan melihat latar belakang yang lebih jauh lagi.

Mendapati kenyataan bahwa Pak Kuntowijoyo tak hanya berkreasi dengan cerpen sedahsyat "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga", "Sepotong Kayu untuk Tuhan" tetapi juga merambah ke ranah puisi, ya baru kutahu setelah membaca buku ini.

Dari 72 puisi yang ada, kehadiran yang transenden --yang biasanya lekat pada tema-tema cerpen Kuntowijoyo-- hanya hinggap di beberapa puisi-puisinya seperti puisinya berjudul "Bangun-Bangun" cerita tentang Engkau yang bicara pada awan, pada manusia, pada Pak Kunto. Aku suka kutipan ini:

"Tiba-tiba Engkau campakkan isyarat:
Bangun-bangun"

Atau puisinya yang berjudul "Perjalanan ke Langit" yang dibuka dengan kalimat semenarik ini:

"Bagi yang merindukan
Tuhan menyediakan
kereta cahaya ke langit"


Sedang yang lain, seperti puisi berjudul "Vagina" memiliki keunikan dari segi tema.

"VAGINA

Lewat
celah ini
engkau mengintip
kehidupan.
Samar-samar
dari balik sepi
bisik malam
menembangkan bumi.
Engkau tidak paham
mengapa laut tidak bertepi
padahal engkau berlayar setiap hari.
Tutup kelopak matamu
bulan mengambang
di balik semak-semak.
Menantimu.
Misteri itu
gugur
satu-satu
setiba engkau di sana
merebahkan diri."



Tema yang lain, seperti seks seperti pada puisi "Zina" dan "Perempuan Tak Setia" yang rupanya diminati oleh Roos, lalu Pak Kunto juga bicara cukup sering tentang rahim, kelahiran, dan perkawinan. Semua seliweran di buku ini, dibalut dengan filosofi.

2/5

0 balasan:

Posting Komentar

 
Konten blog Fans Berat Buku bersifat personal.
Template Blogger Theme dari BloggerThemes Desain oleh WPThemesCreator